Tak henti gadis kecil itu berlari hingga tak sadar ia tlah melewati
sbuah sungai kecil,saat ia mulai sadar melewati sungai itu tiba’ dia
melihat sbuah peti kecil berwarna coklat keemasan terbawa arus
sungai.Kemudian ia mncoba mengambil peti tersebut dengan tongkat.saat
dia berhasil mengambil benda itu dengan penasaran di bukanya peti itu
perlahan.Terlihatlah sebuah boneka lucu dan secarik kertas bertuliskan
“Ajak aku’ dan gambar anak panah menuju hutan”. Tanpa berfikir lagi
gadis itu segera menutup kembali peti itu dan berlari menuju tempat
asalnya.
Ketika dia mulai lelah berlari, ada suara yang memanggil gadis itu
“Adel...” begitulah suara itu yang menyebut nama gadis kecil itu.Di
liahtnya sosok yang mendekatinya dan sambil melambaikan tangan, namun
orang tersebut adalah sosok yang di kenalnya. ”Adel...kemana saja kamu
aku dan joni mencarimu kemana-mana” katanya. “Lea, joni”kataku menjawab
dengan berteriak. ”Maafkan aku,,tanpa sadar aku berlari sampai ke sungai
dan menemukan benda ini” kata gadis itu dan memperlihatkan isi di dalam
peti tersebut. “wah cantik sekali bonekanya” kata Lea. “idih boneka
udik kayak gitu di bilang cantik sih.sana buang” sinis joni. “gak mau”
kata gadis kecil itu kmudian berlari kembali meninggalkan
teman-temannya.
Boneka Maria |
Malam harinya gadis itu mengeluarkan isi dari peti tersebut, dan kmudian
dia menemuka sbuah sisir yang terukir nama “Maria”. “Mungkin ini boneka
milik seorang gadis namanya Maria. Tapi kenapa dia membuang boneka
ini?” Kata gadis itu dengan heran. Kemudian dia melihat kertas yang
pernah ia lihat, dia terkejut saat dia melihat gambar anak panahnya
berubah 180^ ke arah kanan yang mengarah ke hutan yang di datangi tadi.
Ketika dia tertidur tiba-tiba dia bermimpi. Di dalam mimpinya dia bertemu seorang gadis kecil yang sebaya dengannya dan gadis itu menunjuk kearah boneka yang di bawah Adel. “apa? Kamu mau boneka ini?” tanya Adel ke gadis itu. Namun gadis itu tak menjawab hanya mengganggukkan kepala. “ini ku berikan padamu “ kata adel dengan memberikan peti dan bonekanya. “Siapa namamu?”. Gadis itu tetap tak menjawab, dan kemudian membuka peeti itu, mengambil sisir dan memberikan kepada adel. “apa? Ini sisirmu? Jadi namamu Maria dan itu boneka milikmu?” tanya adel.
Gadis itu hanya mengangguk dan kemudian memegang tangan Adel dan
mengajaknya ke suatu tempat. “kita mau kemana?” tanya adel heran. Gadis
itu kemudian menunjuk ke suatu rumah dan Adel tidak asing dengan rumah
itu. “itu rumahmu?”. Gadis itu mengangguk. “ya sudah kamu cepetan
pulang.nanti orang tuamu mencari”.Gadis itu berjalan menuju rumah itu
dan kemudian masuk. Di perjalan saat adel pulang ada perasaan
aneh,kemudian dia melihat sebuah peti yang sama persis seperti peti yang
pernah dia temukan. “Kenapa dia membuangnya lagi?” pikir Adel. Kemudian
dia mencoba mengambil peti itu. Saat telah terambil di bukanya peti
itu,,bukan sebuah bonek yang dia temukan namun hanya secarik kertas yang
bertuliskan “Terima Kasih”. Saat dia membaca tlisan itu tiba-tiba
tulisan itu menjadi tulisan darah yang mengalir terus tanpa henti hingga
membasah bajunya dan di suangai itu juga berubah menjadi darah yang
mengalir deras. Sehingga membuat adel ketakutan dan menangis.
Tiba-tiba ada sosok tangan yang memegang pundaknya dan memanggil namanya. “Adel...Adel...bangun”kata suara itu.Lalu Adel terbangun dari mimpi itu.Namun nafas adel tersengal-sengal. Ternyata itu adalah tangan ibunya yang membangunkan adel, “Kamu kenapa adel,,Kamu mimpi buruk” tanya ibunya. “iya ma. Mimpinya serem ma” kata adel yang masih dengan nafas yang tidak teratur. Kemudian ia bangun dan di lihatnya boneka itu,namun boneka hilang beserta petinya.ia semakin heran. “nanti ikut ibu kerumah temen ibu ya,,anak teman ibu ada yang meninggal.”kata ibu adel. “Siapa nama anak teman ibu? “tanya adel di sela-sela nafasnya yang belum teratur. “Maria “jawab ibu. “apa Maria bu. Kenapa dia meninggal bu?”tanya adel. ”Katanya dia terbawa arus sungai .saat dia bermain-main di sungai itu.trus mayatnya di temukan dii hutan” Kata ibu.
Setibanya di rumah teman ibu adel. Adel melihat di sekeliling rumah, terlhat foto seorang gadis yang mirip dengan yang ada di mimpinya. “Ternyata itu benar Maria yang ada di mimpiku” pikirnya. Lalu tiba-tiba dia melihat sebuah benda yang benar-benar tak asing lagi. Yaitu sebuah peti yang pernah dia temukan. “Terrnyata tadi malam yang mengambil boneka itu benar-benar maria”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar